Selasa, 18 Agustus 2009

RAK BARU DI RUMAH BACA KAMI


"Horey ... punya rak buku warna-warni!" kata adik-adik penggemar Rumah Baca Asmanadia (RBA) beberapa minggu lalu. Yaa! tampilan RBA kami semakin seru. Kalau pada awalnya kami hanya menempatkan koleksi buku-buku kebanggaan di sebuah meja kecil, kini sudah ada almari tua yang sudah kita sulap menjadi rak buku yang cantik (paling tidak menurut kami begitu, karena saking senengnya).

Rak buku, impian sederhana kami. Karena kami ingin mewujudkan tempat nongkrong favorit yang bertaburan ilmu bagi generasi-generasi di sekitar kami. Kami berharap dengan adanya rak warna-warni ini, akan semakin meningkatkan gairah baca anak-anak RBA.

Dan kebetulan juga beberapa hari setelahnya, Bunda Asmanadia mengirimkan buku-buku baru kepada kami, yaitu sekitar 70 judul. Bahagia tak terkira bagi kami. Satu demi satu obsesi sederhana kami terwujud. Jazakillah Bunda.

Selain itu untuk mendukung kemampuan anak-anak dalam berbahasa Inggris, kami juga menempelkan selembar sterofoam di kaca. Di situ kami bersama anak-anak RBA menuliskan vocabulary yang mudah dengan tema yang berganti-ganti. Anak-anak RBA sangat antusias dengan terobosan kecil itu. Dengan tulisan dibingkai dengan macam-macam bentuk lucu, anak-anak semakin tertantang untuk bermain tebak-tebakan dengan vocab tersebut.

Subhanalloh..........indaaah sekali hidup ini jika eksistensi kami bisa benar-benar bermanfaat dan jadi inspirasi bagi umat di sekeliling kami. Kami ingin menjadi lentera bagi umat, meskipun sinarnya tidak menyilaukan. Mohon sumbang saran dari rekan-rekan.

Tanx t o Alloh SWT full................


Rabu, 01 Juli 2009

LIBURAN SEKALIAN MENYAMBUT HARI ANAK NASIONAL 2009


Meriah.........ceria........rame...........sedikit capek.........
Itulah nuansa yang mewarnai kegiatan liburan Club Ngaji CERIA bersama Rumah Baca ASMANADIA (RBA), 28 - 30 Juni kemarin. Sekalian sambil menyambut hari anak nasional, kami disarankan bunda Asmanadia untuk menggelar lomba untuk anak-anak. kami sependapat dengan bunda, konsepnya sederhana yaitu semua anak harus bergembira waktu itu.

Maka pada Minggu, tanggal 28 Juni,saya bersama anak-anak RBA menggelar lomba2 ketangkasan ala anak-anak. Acara ini dipanitiai oleh anak-anak RBA yang sudah SMP/SMA. Pesertanya anak-anak di lingkungan sekitar yang berjumlah kurang lebih 50 anak. Jenis lombanya mudah dan yang penting lucu. Diantaranya yaitu, memindah air, estafet karet, menggapit balon dengan punggung dan "nyuwun" tampa (jawa;tempeh).


Dan benar juga semua anak larut dalam keceriaan karena aksi teman-temannya lucu abiezz....
Salah satunya adalah seorang anak bernama Ilyas. Saking kuat tekadnya untuk menyelesaikan permainan yang memuaskan bagi kelompoknya, dia sampai berbungkuk-bungkuk menjaga keseimbangannya untuk membawa tampah. Ada juga yang sampai terjatuh karena terlalu kecil tubuhnya dibanding anggota kelompoknya. Tapi justru itu yang bikin teman-temannya terpingkal-pingkal. wkk...wkkk...tapi tak bermaksud menertawakan penderitaan orang lain lho..............

Setelah lelah tertawa bersama, berlari dan berlari, maka saatnya break sambil makan snack.
Setelah itu hadiah akan dibagi besok lusanya, yaitu hari Selasa (30 Juni 2009) sambil nonton bareng film Laskar Pelangi.

Acara Nonton bareng itupun diisi oleh anak-anak CERIA sendiri. Mulai MC, sambutan perwakilan CERIA, puisi, penyerahan hadiah dan doa. Mereka sangat senang bila disuruh tampil di depan umum. Benar-benar acara malam itu hanya milik anak-anak yang memang seharusnya berhak bergembira.

Alhamdulillah....................puas...................terharu..............terima kasih ya Alloh. Engkau telah mudahkan urusan kami. Semoga apa yang telah kami ukir saat ini , akan memberikan embun bagi kejayaan agamaMU kelak.





Senin, 08 Juni 2009

CERIA MENDAUR ULANG KERTAS BERSAMA INSAN BACA SURABAYA



Minggu, 7 Juni 2009
Sejak pukul 06.00 WIB sudah terdengar alunan musik band-band tanah air dari sebuah spiker di rumah baca Amanadia. Sejam kemudian beberapa anak mulai berdatangan untuk sekedar ikut bersenandung atau main kartu. Mereka sudah tidak sabar untuk segera belajar hal baru yang akan dilaksanakan hari itu, "Daur Ulang Kertas" (DUK).

Bersama dengan kakak-kakak pembimbing dari Jaringan Insan Baca Surabaya, anak-anak CERIA memulai kegiatannya pada pukul 10.00 WIB. Ustadzah Muniroh juga hadir lho!. Mbak Prita mengawali dengan perkenalan ringan yang menyenangkan. Semua duduk melingkar dan memperkenalkan diri disertai dengan ekspresi dan gaya masing-masing.

Dengan telaten para pembimbing yang sebagian masih mahasiswa ini mengajari anak-anak. Mulai proses pembuatan DUK sampai cara mengelupas hasil DUK setelah dijemur. Wah, rupa-rupanya anak-anak sangat menikmati kegiatan ini. Kapan-kapan kita harus membuat kegiatan asah kreatifitas yang lain lagi ya!...

Terima kasih atas dukungan kawan-kawan.
Terima kasih ya Alloh Engkau telah pertemukan kami dengan orang-orang yang sanggup mengabdi demi kemulian agamaMu dengan tulus. Sukses untuk mbak Prita, mbak Dian mas Diki, ustadzah Muniroh, pak Anas, dan semua yang belum kami sebut!

Selasa, 02 Juni 2009

BELAJAR DARI SEMANGAT ASMANADIA


Saya sudah lama mengenal nama bunda Asmanadia lewat karya-karyanya. Tetapi baru sekarang saya menjalin komunikasi dengan beliau. walaupun hanya melalui telpon atau dunia maya tetapi saya sangat merasakan kehangatan ukhuwahnya. Senang dan bangga sekali.

Tepatnya sekitar awal April lalu saya membuka facebook beliau. Disitu saya mohon saran dan bimbingan dalam merintis rumah baca. Tapi, Allohu Akbar........
diluar dugaan, bunda merespon impian saya. Bunda bilang akan mengirimi buku dan perlengkapan rumah baca ke alamat saya, dibawah bendera yayasan Rumah Baca Asmanadia.

Saya sangat salut atas ghirah bunda terhadap dunia literasi. Sampai saya mikir apa yang membuat bunda langsung berpikir positif kepada saya, padahal sebelumnya kami belum pernah kenal. Pelajaran pertama yang saya dapatkan dari bunda adalah mendahulukan positif thinking(khusnudzon) terhadap oranglain.

Dan pada tanggal 11 April 2009 berdirilah Rumah Baca Asmanadia di kota saya, Gresik. Tepat sehari setelah paket buku kiriman bunda tiba di rumah. Anak-anak Club CERIA yang menjadi ajang belajar dan mengasah diri di rumah saya menyambutnya dengan antusias. B

Dan kemarin tanggal 31 Mei, bunda kirim SMS kepada saya untuk menyambut hari anak kali ini, bunda mengajak kami untuk mengadakan lomba sederhana buat anak2 rumah baca, dimana hadiah dan lain-lainnya disediakan dari bunda. Untuk kedua kalinya saya terharu atas kepercayaan bunda terhadap saya. Subhanallah............
Semoga Engkau berikan selalu kesehatah dan kasih sayang-Mu terhadap orang-orang yang semulia bunda Asmanadia. Aamiin....

Dititik inilah, semoga saya bisa belajar menjadi hamba yang total mengabdi kepada agama.

HARAPAN CERIA


Dulu setiap ada waktu senggang, saya merasa santai-santai saja. Bahkan waktu saya lebih banyak nganggur daripada kesibukannya. Karena jam mengajar di sekolah cuma 3 hari dalam seminggu. Apalagi putra saya sudah masuk Taman Kanak-Kanak. Dia mulai bisa melakukan kegiatannya secara mandiri, termasuk lebih suka bermain dengan teman-temannya di luar rumah. Praktis waktu saya semakin longgar.

Setelah sekitar setahun saya menjalani hari-hari seperti itu, saya akhirnya jenuh juga. Bukan berarti saya tidak bersyukur karena sudah diberikan Allah amanah untuk mengurus suami dan seorang putra. Tetapi saya merasa bahwa, seharusnya bisa melakukan lagi hal lain yang lebih bermanfaat.

Lingkunganku adalah lingkungan yang menurut saya sudah termasuk agak rawan sosial. Karena pergaulan yang makin lama makin merisaukan bagi perkembangan generasi kampung. Disini terdapat banyak tempat untuk nongkrong. Dari yang sekedar main kartu sepuasnya sampai mabuk-mabukan. Bagi kebanyakan anak-anak dan remajanya,Kegiatan mereka selain sekolah tidak ada lagi. Sebagian besar waktu dihabiskan dengan bermain dan bermain sampai malam hari.

Maka sekitar September tahun lalu, saya mulai mengumpulkan anak-anak di sekitar rumah untuk membentuk komunitas belajar. Ya, belajar tentang segala hal, terutama kajian tentang Alquran. Jumlah mereka tidak terlalu banyak . Hanya sekitar 12 anak, mulai usia kelas 3 SD sampai kelas VIII SMP. Kita sepakat untuk mengadakan belajar (ngaji) selama 4 hari dalam seminggu, yaitu hari Rabu sampai Sabtu. Dan supaya tidak jenuh karena hanya diisi oleh saya beserta suami, maka setiap hari Sabtu saya berjanji untuk berusaha mendatangkan semacam "bintang tamu". Ternyata cara ini sukses menarik minat anak-anak. Merekapun dengan bangga menyebut wadah belajar ini dengan nama CLUB NGAJI "CERIA" alias Cerdas Riang dan Aktif. Hebat anak-anakku!

Untuk mengapresiasi semangat anak - anak tersebut, tepat satu bulan setelah berjalannya kegiatan ini, saya ajak mereka nonton bareng film Laskar Pelangi di Fotuna High Techmall Surabaya. Hal yang lebih membanggakan lagi uang untuk beli karcis dan saku adalah hasil dari tabungan mereka sendiri . Dan tabungan itu mereka pulalah yang mengelolahnya sendiri.

Entah mengapa kok saya tidak dari dulu membentuk komunitas positif ini. Saya agak menyesal kenapa baru sekarang terpikir akan hal itu. Padahal di luar dugaan, komunitas anak-anak ini dapat bertahan sampai sekarang. Walaupun dalam perjalanan mencapai enam bulan ini tidak mudah. Apalagi akhir- akhir ini konsentrasi anak-anak terkuras untuk menghadapi Ulangan Tengah Semester di Sekolah dan mungkin juga semangat yang mulai luntur. Sehingga dalam 3 minggu ini yang hadir dalam forum hanya 3 sampai 5 anak. Maka semakin terasa beratlah tantangan dalam meneruskan komunitas ini. Tetapi paling tidak saya cukup puas karena bisa mewarnai hari-hari mereka dengan hal yang positif. Dan semoga ini menjadi hal yang sangat berkesan bagi mereka kelak. Satu asa sederhana saya adalah agar nantinya kegiatan ini bisa menjadi bagian dari pembangunan peradaban dari sebuah kampung kecil di sudut selatan kota Gresik.

Sabtu, 23 Mei 2009

MENJALIN KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK

Berinteraksi dengan anak-anak membutuhkan seni komunikasi yang unik. Terkadang pola komunikasi kita terhadap mereka malah berpotensi menimbulkan pemberontakan. Bagaimana cara berkomunikasi yang aman buat si buah hati kita ?

Mengubah tingkah laku anak tidak mudah. Oleh sebab itu berdasarkan beberapa penelitian , kita perlu :
1. Lakukan "Pesan Aku"
Disini anak digugah untuk berempati kepada orang tua. Menurut Thomas Gordon, ketika anak melakukan kesalahan, sebaiknya kita mengatakan, misalnya:"Mama kecewa karena kamu tidak membereskan kembali mainan yang habis kamu pakai,jadinya kan Mama bingung carinya kalau kamu menanyakan kembali mainan yang kamu inginkan". Dengan begitu, setelah anak memberikan empatinya, kita tutup dengan kesepakatan :" Mulai besok kita harus membereskan setiap barang ke tempatnya semula ya..". Janganlah kita mengatakan: "Kamu kok selalu membuat kekacauan sih.............." . Dalam "pesan kamu" anak digiring paksa untuk menerima apa yang dilakukannya sebagai kesalahan.
Karena pada dasarnya, sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga tidak menyadari dampak perilakunya terhadap orang lain. Hal ini juga dapat meningkatkan perasaan empatinya terhadap orang lain.

2. Mendengarkan Anak Secara Efektif
Jika anak mengemukakan isi hatinya, orang tua hendaknya menangkap dengan baik isi dari pesan yang disampaikannya, sebelum kita menanggapinya atau bahkan memarahinya. Untuk menunjukkan empati kita, tanyakan juga kenapa kok begitu?, atau bagaimana kejadiannya?. Sehingga seperti yang dikatakan Asma Nadia dalam bukunya Rumah Cinta Penuh Warna(Qanita,2005) kita akan dijadikan teman curhat bagi anak-anak yang paling dirindukan.

3. Win-Win Solution
Konflik diselesaikan tanpa ada pihak yang menang atau kalah. Jika anak mempunyai keinginan yang berbeda dengan kita, sebaiknya sebelum kita memutuskan hendaknya anak juga dimintai pendapatnya tentang alasan keinginan tersebut. Anak-anak tidak sebodoh yang kita kira. Mereka mempunyai daya nalar yang unik dan terkadang menggelikan.

Sebagai bekal untuk dapat mendampingi anak kita secara efektif, disarankan juga meluangkan waktu 30 menit bersama anak dengan penuh perhatian. Dan biarkan anak melakukan apa saja yang mereka inginkan sepanjang waktu tersebut. Selamat menerapkan!
/disarikan dari Majalah NIRMALA edisi 07/IV/Juli 2002/