Sabtu, 23 Mei 2009

MENJALIN KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK

Berinteraksi dengan anak-anak membutuhkan seni komunikasi yang unik. Terkadang pola komunikasi kita terhadap mereka malah berpotensi menimbulkan pemberontakan. Bagaimana cara berkomunikasi yang aman buat si buah hati kita ?

Mengubah tingkah laku anak tidak mudah. Oleh sebab itu berdasarkan beberapa penelitian , kita perlu :
1. Lakukan "Pesan Aku"
Disini anak digugah untuk berempati kepada orang tua. Menurut Thomas Gordon, ketika anak melakukan kesalahan, sebaiknya kita mengatakan, misalnya:"Mama kecewa karena kamu tidak membereskan kembali mainan yang habis kamu pakai,jadinya kan Mama bingung carinya kalau kamu menanyakan kembali mainan yang kamu inginkan". Dengan begitu, setelah anak memberikan empatinya, kita tutup dengan kesepakatan :" Mulai besok kita harus membereskan setiap barang ke tempatnya semula ya..". Janganlah kita mengatakan: "Kamu kok selalu membuat kekacauan sih.............." . Dalam "pesan kamu" anak digiring paksa untuk menerima apa yang dilakukannya sebagai kesalahan.
Karena pada dasarnya, sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga tidak menyadari dampak perilakunya terhadap orang lain. Hal ini juga dapat meningkatkan perasaan empatinya terhadap orang lain.

2. Mendengarkan Anak Secara Efektif
Jika anak mengemukakan isi hatinya, orang tua hendaknya menangkap dengan baik isi dari pesan yang disampaikannya, sebelum kita menanggapinya atau bahkan memarahinya. Untuk menunjukkan empati kita, tanyakan juga kenapa kok begitu?, atau bagaimana kejadiannya?. Sehingga seperti yang dikatakan Asma Nadia dalam bukunya Rumah Cinta Penuh Warna(Qanita,2005) kita akan dijadikan teman curhat bagi anak-anak yang paling dirindukan.

3. Win-Win Solution
Konflik diselesaikan tanpa ada pihak yang menang atau kalah. Jika anak mempunyai keinginan yang berbeda dengan kita, sebaiknya sebelum kita memutuskan hendaknya anak juga dimintai pendapatnya tentang alasan keinginan tersebut. Anak-anak tidak sebodoh yang kita kira. Mereka mempunyai daya nalar yang unik dan terkadang menggelikan.

Sebagai bekal untuk dapat mendampingi anak kita secara efektif, disarankan juga meluangkan waktu 30 menit bersama anak dengan penuh perhatian. Dan biarkan anak melakukan apa saja yang mereka inginkan sepanjang waktu tersebut. Selamat menerapkan!
/disarikan dari Majalah NIRMALA edisi 07/IV/Juli 2002/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar